Minggu, 19 Juni 2016

Ramadhan atau Ramangan ‪#‎asukluruk‬


Alhamdulillah, Sahur seadanya dan secukupnya. 14 Ramadhan 1437 Hijriah (19 Juni 2016)
Sungguh semrawut dan sulit fokus aku pagi ini, entah karena makan sahur yang sama sekali jauh dari standar gizi yang disarankan dokter atau karena hawa dingin yang muncul pasca hujan semalem. Atau mungkin karena tadi tendangan penalty Kristiano Ronaldo gagal menembus gawang Austria. Bola justeru mengenai tiang gawang sebelah kanan. 

Bisa juga karena kepanikan panjang yang terpaksa membuat aku merasakan hujan lebat dari sendang kulon sampai pombensin weleri, balik lagi sampai nokerto. Tanpa jas hujan hanya dengan kaos hitam kiai kanjeng.

Aaaah kemarin itu hari yang super sekali. Aku sedikit kurang nyaman (agak marah juga) sebenarnya terlalu jauh kalau dibilang marah. Enggak marah, hanya tidak nyaman sama sekali. Sedari pagi anakku diajak ke pasar weleri oleh simbahnya dan hingga jelang ashar belum pulang juga. Hujan mengguyur weleri sejak bakda dhuhur awal. Aku yang paning dirumah stress. Mondar mandir, kesana kemari tiap ada suara motor, berharap anakku pulang. Hingga akhirnya aku dan isteriku sepakat menyusul ke weleri.


Sampai akhirnya kami berpapasan dekat pom bensir timur, masih dalam guyuran hujan cukup lebat. Yaaaa takdir menggariskan bahwa hari ini kami harus begini. Bismillahi tawakaltu ‘alallooh.
Imsak pagi ini, aku menerima kabar bahwa Tambak Banyumas terjadi banjir. Tambah panik, tak bisa aku lanjutkan menulis. Speechless. Blank…… Pasrah Pad Mu Allah. Berfikir tentang saudara kami, sahabat kami, sawah kami. Semoga baik-baik saja. Amin.
(Kendal, 19/6/2016)

Tidak ada komentar: